Dalam hidup ini, tidak semua orang mau mengerti keadaan kita. Ada saja orang-orang yang memandang rendah terhadap kita.
Orang-orang dengan pandangan seperti ini membuat kita akan merasa tidak berharga di depannya.
Kita sama sekali tidak punya nilai apapun saat berhadapan dengan orang-orang yang merendahkan kita.
Kita ingin diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita juga ingin disemangati agar bisa berubah.
Nah, kalau keinginan-keinginan ini ada pada diri kita, mengapa ketika orang lain berbuat salah, kita malah mencaci maki, menghina, memvonis, memarahi, bahkan tidak jarang kita mendzalimi?
Seharusnya ketika ada orang lain berbuat salah, apalagi posisi kita sebagai seorang sahabat atau keluarga, maka yang harus kita lakukan adalah dengan bersikap sabar.
Sabar, sabar, dan sabar. Artinya, kalau kita jadi sahabat/keluarga, dalam skala apapun, kita harus siap untuk dikecewakan.
Oleh karena itu, andai kata ada orang melakukan kesalahan, maka sikap mental kita adalah :
1. Tanya apakah orang berbuat salah ini tahu atau tidak bahwa dirinya salah?
Karena ada orang yang berbuat salah dan dia tidak mengerti apakah itu suatu kesalahan atau bukan. Lalu, kalau dia belum tahu kesalahannya, maka kita harus memberi tahu, bukannya malah memarahi, memaki, dan bahkan mendzalimi.
2. Memberikan solusi jalan keluarnya, karena ada orang yang tahu itu suatu masalah, tapi dia tidak tahu harus bagaimana menyelesaikannya?
3. Membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya.
Ini lebih menyelesaikan masalah daripada mencaci, memaki, menghina, mempermalukan, menjauhinya.
Jika memang kita tidak bisa membantunya, setidaknya kita tidak menyusahkan.
Mungkin sampai disini saja tulisan ini, semoga kita lebih bijak menyikapi suatu masalah. Sehingga tidak menimbulkan masalah baru bagi keluarga/sahabat kita yang telah melakukan kesalahan.
Orang-orang dengan pandangan seperti ini membuat kita akan merasa tidak berharga di depannya.
Kita sama sekali tidak punya nilai apapun saat berhadapan dengan orang-orang yang merendahkan kita.
Kita ingin diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita juga ingin disemangati agar bisa berubah.
Nah, kalau keinginan-keinginan ini ada pada diri kita, mengapa ketika orang lain berbuat salah, kita malah mencaci maki, menghina, memvonis, memarahi, bahkan tidak jarang kita mendzalimi?
Seharusnya ketika ada orang lain berbuat salah, apalagi posisi kita sebagai seorang sahabat atau keluarga, maka yang harus kita lakukan adalah dengan bersikap sabar.
Sabar, sabar, dan sabar. Artinya, kalau kita jadi sahabat/keluarga, dalam skala apapun, kita harus siap untuk dikecewakan.
Oleh karena itu, andai kata ada orang melakukan kesalahan, maka sikap mental kita adalah :
1. Tanya apakah orang berbuat salah ini tahu atau tidak bahwa dirinya salah?
Karena ada orang yang berbuat salah dan dia tidak mengerti apakah itu suatu kesalahan atau bukan. Lalu, kalau dia belum tahu kesalahannya, maka kita harus memberi tahu, bukannya malah memarahi, memaki, dan bahkan mendzalimi.
2. Memberikan solusi jalan keluarnya, karena ada orang yang tahu itu suatu masalah, tapi dia tidak tahu harus bagaimana menyelesaikannya?
3. Membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya.
Ini lebih menyelesaikan masalah daripada mencaci, memaki, menghina, mempermalukan, menjauhinya.
Jika memang kita tidak bisa membantunya, setidaknya kita tidak menyusahkan.
Mungkin sampai disini saja tulisan ini, semoga kita lebih bijak menyikapi suatu masalah. Sehingga tidak menimbulkan masalah baru bagi keluarga/sahabat kita yang telah melakukan kesalahan.
4 komentar
Mantap
Segerahn ak mantap gati iki ?
mantap bang arya
"Selamat siang Bos 😃
Mohon maaf mengganggu bos ,
apa kabar nih bos kami dari Agen365
buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Silahkan di add contact kami ya bos :)
Line : agen365
WA : +85587781483
Wechat : agen365
terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"
Silahkan berikan komentar!
EmoticonEmoticon