Sedikitnya nyale yang keluar ke permukaan laut pada puncak perayaan Festival Bau Nyale 2017, Jumat, 17 Februari 2017 disebut bukan akibat penanggalan yang keliru. Di karenakan Jumat, 17 Februari 2017 sedikit nyale yang bisa ditangkap, berbeda dengan 2 hari sebelumnya yaitu hari Rabu dan Kamis.
Masyarakat yang turun berburu nyale pagi tadi mengaku kecewa karena nyale yang muncul sedikit. Namun Kepala Dinas Pariwisata menyangkal hal tersebut “Ada atau tidak adanya nyale. Itu sebenarnya tidak terlalu menjadi ikatan masyarakat Sasak untuk datang ke sini. Karena yang datang ini tidak semua akan nangkap nyale,” katanya.
“Masyarakat datang ke sini bukan hanya untuk nyalenya, kita ini datang untuk menyambut perayaan Putri Mandalika.
Hingga nanti ada ritual Nede Rahayu Ayuning Jagat. Nede itu mohon, Rahayu itu keselamatan, Ayuning Jagat untuk keselamatan jagat raya beserta isinya,” paparnya.
Salah seorang pemburu nyale, Amek mengaku sudah mulai berburu sejak pukul 03.00 dini hari. Namun, hasil yang didapat hanya sedikit. Bahkan kurang dari seperempat botol ukuran 600 mililiter.
Senada dengan Amek, Iman juga pulang dengan tangan hampa. “Saya cuma dapat satu biji. Malam Kamis kemarin saya dapat banyak. Setiap tahun saya sering dapat, tahun-tahun kemarin banyak. Mungkin sekarang sedikit karena lebih banyak yang datang,” ujarnya.
Silahkan berikan komentar!
EmoticonEmoticon